MISSION DAN TUJUAN HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI)
1. Mission HMI
Pengertian Mission: Tugas dan tanggung jawab diemban. Pengertian Mission HMI: tugas dan tanggung jawab yang di emban oleh Kader HMI.
Mission HMI: dua ide dasar kelahiran HMI (dua komitmen asasi) yakni :
a. Mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia dan mempertinggi derajat rakyat Indonesia
b. Mensyiarkan agama islam
Apakah ada hubungannya antara Mission HMI dengan Mission Manusia? Pertanyaan tersebut merupakan pertanyaan dasar yang harus dipahami terlebih dahulu supaya tidak adanya kesenjangan antara misi kita sebagai manusia dan misi HMI yang akan kita emban. Manusia diciptakan oleh Allah SWT, mengemban tugas untuk ibadah kepada-NYA, dan menjadi khalifah dimuka bumi. tugas tersebut diberikan kepada manusia karena manusia mempunyai potensi yaitu berupa akal dan fikiran. Potensi tersebut sangat kuat dan berharga yang dimiliki manusia makanya manusia disebut juga Hayatun natiq atau hewan yang berfikir. Perbedaan manusia dengan hewan yang lainnya hanyalah terletak pada kemamfaatan fikirannya. Menurut Marian Daimon (2007)
“Anda akan menemukan bagian terakhir yang berevolusi dari otak tepat dibelakang kening anda: Lobus Frontal, ini bagian penting bagi keperibadian anda, untuk perencanaan kedepan, untuk pengurutan ide-ide. inilah yang membedakan manusia moderen dengan nenek moyangnya”.
Nah, struktur otak yang dijabarkan diatas, merupakan gambaran yang ada dalam diri kita sebagai manusia yang dimana berfungsi untuk menciptakan ide-ide baru dan sebagai alat untuk mempertahankan hidup di dunia serta untuk memenuhi kebutuhan.
Dari penjelasan itu, maka dipahami kenapa tugas untuk mengurus bumi dan ibadah ini diserahkan kepada manusia ?.
Manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya maka berkembanglah yang disebut dengan pendidikan. Pendidikan memegang peranan yang menentukan eksistensi dan perkembangan masyarakat, oleh karena pendidikan merupakan usaha melestarikan, dan mengalihkan serta mentransformasikan nilai-nilai kebudayaan dalam segala aspek dan jenis kepada generasi penenerus. Selain itu, pendidikan adalah hidup. Artinya, “pendidikan adalah segala pengalaman ( belajar ) di berbagai lingkungan yang berlangsung sepanjang hayat dan berpengaruh positif bagi perkembangan individu”. (Syarifudin: 2009: 27). Pendidikan berlangsung bagi siapa pun, kapan pun, dan dimana pun. Pendidikan tidak terbatas pada penyekolahan ( schooling ) saja, bahkan ajaran Agama Islam memandang pendidikan itu wajib dilakukan sejak lahir hingga meninggal dunia. Pendidikan adalah pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan (Iryanto, 1996: 202). Oleh karena itu, pedidikan sangat diperlukan oleh umat munusia untuk kelangsungan hidupnya. Sedangkan dalam Undang-Undang No 20 Tahun 2003, tentang pendidikan nasioanal disebutkan bahwa:” Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. (SISDIKNAS Pasal 1 ayat 1).
HAKEKAT KEBERADAAN HMI
HMI sebagai Organisasi Mahasiswa (pasal 7 AD HMI) Makna HMI sebagai organisasi mahasiswa adalah organisasi yang menghimpun mahasiswa yang menuntut ilmu pengetahuan di perguruan tinggi (Universitas/Akademi/Institut/Sekolah Tinggi) atau yang sederajat, dan memilki ciri-ciri kemahasiswaan. Adapun ciri-ciri kemahasiswaan tersebut adalah ilmiah, kritis dan analitis, rasional, obyektif, serta sistematis.
HMI sebagai Organisasi berasaskan Islam (pasal 3 AD HMI) HMI sebagai organisasi berasaskan Islam maksudnya adalah organisasi yang menghimpun mahasiswa yang beragama Islam, dimana secara individu dan organisatoris memiliki ciri-ciri keislaman, menjadikan Al-Qur’an dan As-Sunnah sebagai sumber norma, sumber nilai, sumber inspirasi, dan sumber aspirasi dalam setiap aktivitas dan dinamika organisasi.
HMI sebagai Organisasi yang Bersifat Independen (pasal 6 AD HMI) HMI yang bersifat independen adalah waktak organisasi yang selalu tunduk danberorientasi pada kebenaran (hanif), sehingga kiprah setiap individu dan dinamika organisasi dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara mempunyai pola pikir, pola sikap, dan pola tindak tidak terikat dan tidak mengikatkan diri secara organisatoris dengan kepentingan atau organisasi mana pun, segala sesuatu tidak didasarkan atas kehendak atau paksaan pihak lain.
Independensi dilihat dari dua dimensi, yakni :
1)Indepndensi Etis
Sikap dan watak HMI yang termanifestasikan secara individu dan organisasi dalam dinamika berfikir, bersikap, dan bertindak, baik dalam hubungan terhadap Sang Rab, ataupun hubungan terhadap sesama, sesuai dengan fitrah kemanusiaannya, yakni tunduk dan patuh kepada kebenaran (hanif).
2)Independensi Organisatoris
Sikap dan watak HMI yang teraktualisasikan secara organisatoris di dalam kiprah dinamika intern organisasi maupun dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dalam keutuhan kehidupan nasional melakukan partisipasi aktif, konstruktif secara konstitusional terhadap perjuangan bangsa dan pencapaian cita-cita nasional, hanya komit kepada kebenaran, dan tidak tunduk atau komit terhadap kepentingan atau organisasi tertentu.